Sistem Informasi Manajemen Perikanan adalah salah satu mata kuliah wajib yang ada di FPIK UB. Pada materi kali ini, praktikum yang dipraktikkan adalah pengaplikasian Share Link dan Embed.
1. Berikut adalah contoh "Share link".
Formulir Biodata Mahasiswa (Silakan Klik link tersebut untuk mengisi formulir online)
Cara untuk membuat formulir tersebut adalah dengan menggunakan Google Form
2. Berikut adalah contoh "Embed"
Embed disini bisa digunakan secara langsung untuk mengisi form online, jadi tidak perlu buka link seperti yang di atas. tetapi, kekurangan embed adalah tidak bisa upload file. untuk upload file bisa dilakukan di share link.
Thanks for reading :)
Written by Fadhilah Luthfi
Konsep Pengambilan Keputusan di dalam
Sistem Informasi Manajemen
1. Kerangka Dasar Pengambilan
Keputusan
Dalam sistem informasi manajemen,
mengambil keputusan sangat lah penting karena menyangkut dengan jalannya
perusahaan. Mengambil keputusan harus dipikirkan dengan matang mengenai resiko
yang nantinya bisa saja terjadi. Menurut Herbert A. Simon, terdapat 3 tahap
dasar yang sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan, antara lain :
-
Pemahaman : memahami data dan
diolah supaya bisa dijadikan pertimbangan untuk mengambil keputusan
-
Perancangan : merancang data
untuk menentukan arah menuju mana keputusan akan diambil, diperlukan pemahaman masalah dan
cara mengatasinya
-
Pemilihan : memilih dari
beberapa pilihan untuk dilaksanakan dan diimplementasikan
Sistem pengambilan atau model
keputusan terbagi menjadi keputusan terbuka dan keputusan tertutup. Keputusan tertutup bersifat kuantitatif
pengujian dilakukan secara pemikiran logika dilihat baik buruknya, pendapat
tidak boleh dari lingkungan luar. Sedangkan keputusan tebuka berasal dari
lingkungan luar dan bersifat rasionalitas hanya tebatas pada background orang.
1.1 Pengertian
pengambilan keputusan
Pengambilan
keputusan memiliki tujuan untuk menyelesaikan masalah atau mencari jalan keluar
dari suatu permasalahan, sehingga dapat efektif dan efisien. Keputusan yang
tidak efektif dan tidak efisien adalah ketika pengambilan keputusan didasarkan
pada kepentingan golongan tertentu. Suatu permasalahan sendiri terbagi menjadi
3 hal, yaitu masalah progresif, masalah korektif, dan masalah kreatif.
-
Masalah progresif adalah masalah yang timbul karena ketidak puasan akan hasil
di masa lampau
-
Masalah korektif adalah masalah yang terjadi akibat proses koreksi yang
hasilnya terdapat penyimpangan dari proses rencanan di awal
-
Masalah kreatif adalah masalah yang timbul pada saat ingin menciptakan hal baru
yang belum pernah ada sebelumnya
1.2 Tipe
Pengambilan Keputusan
Tipe
keputusan terbagi menjadi 2 yaitu terprogram dan tidak terprogram. Terprogram
meliputi keputusan yang sering kali dipakai dalam kehidupan sehari-hari dalam
organisasi/perusahaan. Tidak terprogram meliputi keputusan yang hanya dipakai
dalam permasalahan genting yang munculnya tidak sering atau sekali pakai.
Keduanya menggunakan teknik yang tradisional dan teknik yang modern.
1.3 Proses
Pengambilan Keputusan
Proses
pengambilan keputusan adalah hal yang sangat perlu diperhartikan, supaya
keputusan yang disepakati nanti dapat efektif dan efisien. Berikut adalah
langkah-langkahnya.
1. Mengenali
masalah yang ada kemudian diidentifikasi dan mendiagnosanya
2. Supaya
masalah lebih real, maka diperlukan data dari berbagai sumber yang dapat
mewakili permasalahan tersebut.
3. Setelah
itu, mengembangkan alternatif-alternatif yang ada untuk dikembangkan menjadi
alternative yang lebih matang
4. Setelah
dianggap alternative udah matang, maka perlu dilakukan evaluasi alternative
supaya dapat mengetahui kelebihan dan kekurangannya.
5. Memilih
alternative mana yang terbaik
6. Mengubah
teori / hasil alternatif tadi ke dalam dunia nyata alias mengimplementasikan
keputusan
7. Hasil
yang didapatkan dari keputusan tadi dievaluasi sebagai pelajaran di masa depan
1.4 Kriteria
Pengambilan Keputusan
Kriteria
dalam pengambilan keputusan adalah memaksimalkan keuntungan. Memaksimalkan
keuntungan meliputi nilai, kegunaan, laba, dsb. Selain itu juga pemuasan yang
menjadi kriteria dalam mengambil keputusan. Yang terpenting adalah rasionalitas
dari pihak organisasi supaya tetap berjalan sesuai perencanaan di awal.
1.5 Pohon
Keputusan
Pohon
keputusan adalah model yang digunakan manajer untuk mempermudah pengambilan
keputusan-keputusan penting, bisa dalam bentuk grafik atau apapun. Pohon
keputusan dapat berbentuk kompleks keika semain banyak alternative yang ada.
Pohon keputusan berjalan sesuai strategi A ataustrategi B atau strategi
lainnya, yang menghitung resiko-resiko di masa depannya dengan data yang
kuantitatif.
2. Mengukur Skala dalam mengambil
keputusan
Skala pengukuran digunakan untuk
mempermudah pengambilan keputusan dengan model perbandingan efektifitas dan
efisiensi dari berbagai alternative lewat cara perbandingan. Mengukur skala
pengambilan keputusan terbagi menjadi 4 cara yaitu nominal, ordinal, interval,
dan rasio.
2.1 Nominal
Adalah skala pengukuran yang menggunakan
angka dan simbol tertentu yang berfungsi untuk pemberi identitas. Skala
pengukuran ini adalah yang paling sederhana dibandingkan skala yang lain.
Contoh : iluwan yang mengklasifikasikan mangrove berdasarkan akar, wilayah
hidup, dan adaptasinya.
2.2 Ordinal
Adalah skala pengukuran yang
menggunakan persepsi penilaian suatu objek bisa berbeda dan lebih baik yang
mana. Skala ini bersifat kualitatif artinya tidak berdasarkan penilaian angka.
Contoh : Ikan Tuna lebih bergizi daripada ikan cakalang
2.3 Interval
Adalah skala pengukuran yang
menggunakan persepsi penilaian sama dengan ordinal, namun perbedaan antar dua
objek tersebut diukur dan akan diteliti lebih mendalam lagi. Selian itu juga
mengukur variabel yang berhubungan. Contoh : suhu kelvin dan suhu celcius
2.4 Rasio
Adalah skala pengukuran yang
penggunaannya paling mudah karena dapat langsung diketahui rentang perbedannya.
Skala rasio menunjukkan perbandingan nilai alternatif atu dengan yang lain.
Contoh :alternative 1 resiko 40%, alternative 2 resiko 30%, dan alternative 3
resiko 10%, maka manajer dapat mengambil keputusan mana yang lebih efektif dan
efisien.
2.5 Absolut
Adalah skala pengukuran yang mirip
dengan skala rasio yang memberikan penjelasan secara kauntitatif ukuran
manfaat, biaya, dsb. Skala absolut dapat menggambarkan hubungan antara kondisi
yang ada dengan skala pengukurannya, sehingga dapat menggambarkan alternatif
keputusannya.skala absolut juga merupakan skala pengukuran yang penting dalam
pengambilan keputusan yang efektif dan efisien.
3. Metode Penghitungan Angka dalam
mengambil keputusan
Metode kuantitatif sudah dipelajari
dari dulu yang dikenal dengan operation
research. Metode kuantitatif dalam pengambilan keputusan adalah meliputi
kegiatan riset operasi. Teknik riset operasi banyak digunakan dalam kegiatan
industri, perkantoran, lembaga, dsb. Riset operasi merupakan teknik baru yang
harus dipelajari manajer, apakah harus digunakan atau tidak.
3.1 Sistem Konsep Riset Operasi
Yang terpenting dari proses riset
operasi adalah langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mendapatkan hasil
riset yang efektif dan efisien. Berikut adalah tahap yang wajib untuk
diperhatikan.
1.
Mengenali masalah
Diagnosis suatu permasalahan,
mengenali pokok permasalahan, dan mempunyai pandangan terhadap masalah
tersebut.
2.
Merumuskan masalah
Setelah mengenali pokok permasalahan
dan unsur-unsurnya, selanjutnya adalah melist
masalah atau merumuskan masalah missal dalam bentuk poin-poin supaya mudah
untuk dipahami.
3.
Membuat model
Model atau strategi yang cocok untuk
mengatasi permasalahan yang ada, model sangat menentukan kualitas keputusan
yang akan diambil nantinya.
4.
Menganalisis model
Setelah membuat beberapa model
riset, maka dibedah secara terperinci mengenai kelebihan dan kekurangan
masing-masing model sehingga manajer punya pandangan pada masing-masing model.
5.
Mengimplementasikan
Setelah model riset dinilai efektif
dan efisien, selanjutnya adalah waktunya untuk menerapkan pada kehidupan nyata
dan melihat hasil lapang. Kemudian diadakan evaluasi hasil supaya dapat
diadikan bahan pembelajaran di masa mendatang.
3.2 Model dari Riset Operasi
Model riset operasi dikelompokkan
menjadi 2 yaitu model normatif dan model deskriptif. Model deskripitif adalah
model yang terjadi ketika ada laporan tentang kebutuhan apa yang diperlukan,
jadi menunggu kabar dari karyawan kepada manajer. Model ini biasa dinamakn
model apa adanya, artinya melihat kondisi yang ada. Model normative adalah
model yang dibuat dalam opsi-opsi terbaik yang disajikan kepada manajer, jadi
di dalam model ini merupakan hal-hal apa saja yang harus dilakukan. Selain itu
juga terdapat teknik riset operasi yang terbagi menjadi 5, antara lain :
1.
ProgramasiiiiLinier
Suatu
alat atau teknik riset operasi yang menggunakan prinsip mencari opsi keputusan
yang paling baik, sehingga teknik ini dapat mengalokasikan dana dan faktor
produksi lain yang terbatas menjadi keputusan yang efektif dan efisien.
2.
TeoriiiiAntrean
Suatu
teknik riset operasi yang membuat customer
menunggu pelayanan dalam suatu garis yang rapih. Teori antrean lebih dapat
membuat customer berpikir dan
memutuskan untuk tetap lanjut membeli barang atau tidak.
3.
ModeliiiRantaiiiiMarkov
Suatu
model yang berguna dalam menggabungkan berbagi bentuk model maupun bisnis. Modl
ini meliputi matriks transisi, karakteristik analisisiimarkov, peluang keadaan tetap, dan jenis
yang khusus dari analisis markov.
4.
Programasi Dinamik
Suatu
model yang membuat opsi-opsi/pertimbangan menjadi urut sesuai permasalahan yang
kecil sampai permasalahan besar, sehingga keputusan bisa rapih berurutan dan
dapat memaksimalkan hubungan antar keputusan yang diukur dalam jangka waktu
tertentu.
5.
Simulasi
Suatu
model/teknik yang mencoba mengimplementasikan rancangan namun tetap
direncanakan dan dengan cara yang teratur dan terkendali.
3,3 AplikasiiiiRisetiiiOperasi
Di
dalam aplikasi riset operasi, terdapat 8 masalah yang kerap kali dihadapi oleh
manajer dalam prosesnya mengambil keputusan yang efektif dan efisien.
1.
Persediaan (meliputi biaya pemesanan, pengeluaran, penyediaan kebutuhan, dsb)
2.
Alokasi (meliputi kombinasi sumber daya dan sumber daya terbatas)
3.
Antrean (meliputi teknik simulasi, teori antrean, masalah kompleks, dsb)
4.
Pengurutan (prioritas, waktu kerja, dsb)
5.
Routing (penentuan jadwal, efisiensi waktu, dsb)
6.
Penggantian (keputusan untuk mengganti barang-barang yang sudah lama digunakan
dan kondisi yang rusak)
7.
Persaingan (teori permainan, strategi, keputusan, dsb)
8.
Pencarian (menjalin informasi, mengurangi kesalahan keptusan, efisiensi biaya,
dsb)
Written by : Fadhilah Luthfi
Rangkuman
Bab 4
Sistem
Informasi Manajemen Perikanan
1.
Konsep
sistem database
1.1
Pengertian
sistem Database
A. Database
adalah suatu koleksi data komputer yang
saling berhubungan dan diatur sedemikian rupa sehingga data dapat disimpan
dengan aman serta memudahkan dalam penggunaannya kembali.
B. Konsep database adalah hubungan data file yang
berasal dari catatan-catatan penting
C. Sistem
data base adalah kumpulan komponen data base yang dapat digunakan secara
bersama dan membutuhkan manusia untuk merancang serta teknik untuk
mengelolanya.
D. Tujuan
sistem data base
- Akses
yang mudah dan data saling berkolerasi
- Melindungi
data agar tidak rusak dan aman
- Memudahkan
dalam penggunaan secara bersama
E. Hierarki
Data
Hierarki adalah
urutan atau aturan dari tingkatan abstraksi. Data harus disusun
secara teratur agar pengolahannya dapat dilakukan dengan baik dan efisien.
Perusahaan membaginya dalam 3 bagian, yaitu :
· Field
Unit data terkecil, tidak dapat dibagi lagi
menjadi unit yang berarti. Field merupakan bagian terkecil di dalam hieraki
data. Sebelum menjadi sebuah file, field merupakan komponen yang harus ada.
Contoh : Nama, Mata Kuliah, Nilai
· Record
Unit data yang terdiri dari semua elemen data
yang berhubungan dengan suatu objek atau kegiatan tertentu. Record merupakan
gabungan dari field sebelum menjadi sebuah file.
Contoh : Nama + Mata Kuliah + Nilai
· File
Unit data yang terdiri dari kumpulan record
yang berhubungan dengan suatu objek tertentu. File merupakan hasil keseluruhan
dari file dan record yang bisa digunakan untuk membuat informasi dan setelahnya
untuk mengambil keputusan.
Contoh : File KHS
Mahasiswa
1.2
Model Sistem Database
Alat-alat yang
digunakan untuk menggambarkan data, hubungan data, dan jenis data lain. Hal ini
digunakan untuk mempermudah meninterpretasikan data.secara logis
·
Object based data model
- Entity
relationship model (Menggunakan simbol-simbol dalam penyampaiannya)
- Semantic
model (Menggunakan angka dalam penyampainnya)
·
Record based data model, dengan pendukung
- Relational model (hubungan logis data yang
digambarkan dalam bentuk tabel)
- Hieralchycal model (hubungan logis antar
data dalam bentuk urutan hierarki)
-
Network model (Dicirikan terdapat child dan parents)
·
Physical based data model (bentuk penyimpanan data dalam flashdisk, disket,
dan barang fisik lainnya)
1.3
Elemen Sistem Data Base
a. Database
b. Software,
terdiri dari dua macam yaitu:
· Data Base Management System (DBMS)
- System Management Programs
- System Support Programs
- System Development Software
· Data Base Application Software (DBAS)
- General Purpose App. Programs
- Application Specific Programs
c. Hardware
Komponen perangkat keras adalah berupa CPU,
tempat penyimpanan, keyboard, mouse, dan lain sebagainya.
d. Brainware
Yang dimaksud brainware adalah manusia,
dimana kemampuan manusia digunakan untuk proses berpikir yang lebi fleksibel.
Yang dibutuhkan adalah Database, Administrator, Sistem Analis, Programmer,
Operator
1.4 Organisasi
Sistem File Data base
Tujuan organisasi
file data base adalah pengolah record dengan baik sehingga prosesnya mudah dan
mempermudah memelihara file-file terdahulu dan sekarang.tipe organisasi file
ada 3 jenis yaitu :
a. Berurutan
(sering disebut sequential, dimana metode ini cocok untuk yang bertahap dan
structural)
b. Acak (sering
disebut random, dimana kekurangannya adalah munculnya alamat double, namun
dapat diatasi dengan overflow location.
c. Susunan
berurutan diindeks (gabungan dari metode berurutan dan acak)
Selain itu,
terdapat 2 jenis penyimpanan file yang sekunder, yaitu :
a. Piranti akses
serial (tradisional)
b. Piranti akses
direct (modern, langsung)
Selain itu terdapat
2 cara untuk mengolah data, yaitu :
a. Data batch (data yang diolah dengan cara
mengumpulkan satu satu)
b. Data online (data yang diolah dengan cara
langsung sehingga data paling mutakhir)
1.5 Sistem Manajemen Database (DBMS)
Sistem manajemen
terdiri dari program aplikasi yang memanggil DBMS, kemudian DBMS mendapatkan
schema, selanjutnya DBMS mengetes, lalu DBMS memberikan perintah, data diolah,
kemudian DBMS menyampaikan informasi.
1.6 Relasi Database
Relasi database
adalah hubungan antar elemen database yakni manusia dengan data yang
digambarkan dalam bentuk tabel. Relasi yang dimaksud adalah memiliki
karakteristik sebagai berikut.
-
Setiap elemen harus
mempunyai satu nilai khas
-
Setiap elemen yang
berhubungan sama harus jenisnya juga sama
-
Mempunyai nama yang
aneh atau unik
-
Tidak ada baris
yang kembar
1.7 Teknik
manipulasi data
Terdapat 2 jenis
teknik manipulasi data jika diubah menjadi bahasa Indonesia, yaitu hubungan
aljabar dan hubungan kalkulus. Jika aljabar mempunyai ciri menggunakan pokok
bahasan yang kemudian dibahas di kolom fungsi dan kegunaan, sedangkan kalkulus
tidak menggunakan operator, melainkan digambarkan secara sederhana hanya dengan
statement/pernyataan.
1.8 Menstrukturkan
Data / Normalisasi
Prosesnya adalah
menyederhanakan entity sesuai dengan relasinya sehingga data menjadi
terstruktur dan rapih. Terdapat 3 bentuk normalisasi, bentuk tidak normal,
normal tingkat 1, normal tingkat 2, normal tingkat 3, dan BCNF.
2 Peranan
Sistem Database
Database juga
memiliki peran yang sangat vital dalam jalannya sebuah perusahaan dalam
mengolah data-data penting. Karena menyangkut privasi dan kepentingan
perusahaan, maka sistem database memiliki peran sebagai berikut.
a.
Komponen sistem
informasi manajemen (unit dari sebuah sistem)
b.
Infrastruktur
sistem informasi manajemen (pengolahan, sistem pendukung,dan manajemen)
c.
Sumber informasi
sistem informasi manajemen (informasi yang kemudian dijadikan bahan
pertimbangan keputusan)
d.
Sarana efisiensi
dan efektivitas sistem informasi manajemen (pencapain tujuan dengan metode yang
efektif dan efisien)
Rangkuman
Bab 5
Sistem
Informasi Pendukung di dalam SIstem Informasi Manajemen
1.
MSS (Sistem Pendukung Manajemen)
MSS terbagi menjadi 3 bentuk, yaitu TPS
(Transaction Processing System), OA (Office Automation), DSS (Decision Support
System), dan ESS (Executive Support System). Sistem MSS belum mempunyai standar
manual sehingga penggunaannya masih berbeda. Penggunaan sistem MSS disesuaikan
dengan bidang perkerjaan yang dilakukan seperti produksi, akuntansi, keuangan,
dsb. Manajemen tingkat atas dan sistem komputer dibantu oleh ESS sedangkan
sistem bagian menengah dibantu oleh 3 bagian yang membidangi masing-masing
permasalahan.
- Bagian
pertama : MSS & SPM
- Bagian
kedua : manajer departemen dan computer
- Bagian
kedtiga : OA dan BO
1.1 TPS (Sistem Pengolahan Transaksi)
Sistem ini biasa digunakan untuk keperluan
data sehari-hari, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan data. Namun, kelemahan
dari TPS adalah pengguna sistem ini tidak memiliki kemampuan komputer yang
baik. Namun ada beberapa cara untuk menyiasatinya yakni membuat program yang
mudah digunakan, perlengkapan lengkap, bentuk format dibuat semirip mungkin
agar pemrosesan data mudah sehingga efektif dan efisien.
1.2 OAS (Otomasi Perkantoran)
OAS adalah sebuah rencana program yang
berguna dalam menggabungkan pekerjaan dengan teknologi tinggi sehingga dapat
mencapai tujuan goals yang efektif
dan efisien. Contoh OAS pada zaman dahulu adalah alat untuk mengetik kata
adalah mesin tik yang masih sangat konvensional. Bentuk OAS modern bisa
terlihat dari fasilitas yang dikembangkan saat ini, seperti electronic mail (e-mail), voice mailing system, video conference, dsb.
Bentuk sistem OAS sendiri terdiri dari fase dasar, fase penggabungan, dan fase
lanjutan.
1.3 DSS (Sistem Pendukung Keputusan)
DSS merupakan sistem yang mirip dengan ESS
dengan kemampuan DSS yang lebih luas ditambah kemampuan analisisnya. DSS dapat
melakukan 3 hal yaitu, mendefinisikan problem, membuat model (metode gambaran),
dan mencari jawaban menggunakan model tersebut. Komponen dalam DSS meliputi
sebagai berikut.
- Dialog
(hubungan pengguna dengan computer, sehingga pengguna harus handal dan komputer
harus memiliki program yang bersifat use
friendly.
- Model
(metode dalam menggambarkan suatu sistem dan untuk diterapkan)
- Database
(mengatur data yang masuk dan data yang keluar)
- Data
(Fakta lapang untuk dijadikan informasi kemudian keputusan)
1.4
ESS (Sistem Pendukung Eksekutif)
ESS adalah sistem pendukung eksekutif dimana
biasa digunakan untuk merangkum informasi
ESS dimanfaatkan untuk penyajian data kepada Manajer Tingkat Tinggi /
Atas. Sebelum disajikan kepada MTA, ESS memerlukan CSF (strategis dan
operasional), kemudian ditampilkan sebagai grafik dan kunci permasalahan. ESS
sangat dibutuhkan karena beberap hal yaitu data yang dihasilkan lebih relevan
dan dapat dipercaya,dapat mengambil data dari luar dengan teknik yang mudah,
dsb.
1.5 SIA (Sistem Informasi Akuntansi)
SIA adalah sistem infromasi yang bertugas
untuk mengolah data akuntansi dengan intensitas yang tinggi, sehingga SIA tidak
berorientasi kepada informasi melainkan kepada data. SIA digunakan oleh
perusahaan-perusahaan pabrik untuk mendistribusikan produknya. Tugas SIA
terdiri dari 4 hal yaitu mengumpulkan data, lalu kemudian data dimanipulasi
untuk diubah menjadi informasi, selanjutnya data tersebut disimpan, dan
terakhir dokumen yang berisi data tadi siap untuk disajikan kepada manajer.
2.
Sistem Informasi Manajemen Basis Data
Sistem
ini disebut juga sebagai DBMS yang merupakan pusatnya dari segala data. Jadi
sistem informasi manajemen basis data adalah tempat untuk menyimpan data yang
nantinya akan digunakan untuk menentukan keputusan. Keunggulan DBMS adalah
mampu memproses data dengan cepat, melindungi dari kerusakan dan tetap aman
serta mempermudah dalam pengintegrasian data.
2.1
Bentuk Elemen Data DBMS
Elemen
dasar dalam database yaitu pemakai, isi data, dan penyimpan data (memori
storage). Pada dasarnya komputer hanya memerlukan angka 1 dan 0. Penyimpanan
data terbagi menjadi primer dan sekunder.
2.2
Hierarki Database
Hierarki
database digunakan untuk mempermudah menggambarkan model data, menggambarkan
kenyataan dan fakta dalam bentuk data komputer. Sistem ini untuk membuat
struktur organisasi dalam bentuk tree agar
proses pengorganisasian dalam manejemn juga lebih efektif.
2.3
Network Database
Struktur
file yang terdapat pada network database biasanya sama, sehingga informasi dari
file lain dapat diketahui dengan benar oleh file lainnya. Contoh network
database adalah hubungan antara Bank A, B, C, dan D dengan Bank D sebagai bank
sentral.
2.4
Relational Database (Relasi Database)
Database
jenis ini bersifat sangat fleksibel, sehingga database nya bersifat terbuka.
Oleh karena sifatnya yang terbuka, sistem database ini digunakan hanya untuk
lokal dan jarang digunakan oleh sistem jarak jauh. Selain itu, database ini
tidak perlu membuka file besar untuk melihat data kecil, cukup melihat data
yang kecil tersebut sudah bisa. Hal ini dikarenakan sistem database nya yang
sudah memiliki hubungan relasi.
2.5
Administrator database (DBA)
Di Indonesia pekerjaan sebagai administrator
database seringkali dirangkap dengan pekerjaan lain, seperti programmer. Fungsi
dari DBA sendiri adalah mengartikan data, membantu pengguna, mengawasi, dan
menganailisis pekerjaan. Seorang DBA membutuhkan buku modul atau buku pegangan
yang sering disebut Data Dictionary System (DDS) yang bisa juga berupa software
komputer. DDS sendiri haruslah memiliki kriteria sebagi berikut.
- Menggambarkan
dan revisi database yang ada
- Merawat
dan mengontrol hubungan database
- Efisiensi
kerja dimonitoring dalam periode tertentu
3. Artificial Intellegence (Intelegensi
Buatan)
Artificial Intellegence adalah cabang
ilmu sains komputer yang merupakan trobosan sebuah program dari komputer yang
berusaha untuk dapat melakukan aktivitas seperti manusia, seperti berpikir,
menganalisis, dsb. Terciptanya sebuah AI memiliki keuntungan dan kerugiannya, berikut
adalah pemaparannya.
A. Keuntungan
- AI mudah untuk dicopy paste shingga bisa
berjumlah banyak
- AI bersifat lebih mendetail dan spesifik
- AI bisa disimpan untuk direview di masa
depan (dokumentasi)
- Dsb
B. Kerugian
Manusia makhluk yang paling sempurna, manusia
bisa melakukan apapun dengan kemampuan yang lebih kreatif, menganailisis,
berpikir, dsb
Expert System adalah lanjutan dari DSS
yang merupakan bagian dari kecerdasan AI. Selain itu, terdapat secara
keseluruhan AI terdiri dari hal-hal berikut yaitu manusia, mesin, lingkup
pembuatan, dan lingkup pemakaian.
3.1
Perkembangan Artificial Intellegence
Pada
awalnya, AI hanya menawarkan sebuah teori tentang betapa cerdasnya komputer
untuk dapat berpikir dan menganalisa seperti manusia. Pikiran ini muncul dikarenakan
kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Masalah yang timbul adalah bagaimana
menrapkan atau mengimpementasikan teori tersebut ke dalam sebuah program dan
permainan (game). Untuk membuat AI haruslah terdapat program yang tiap step nya
harus tetap / konsisten, supaya aktivitas tersebut bisa digunakan berulang. Hal
tersebut yang menjadi kekurangan dalam membuat sebuah AI, karena sejatinya
manusia adalah makhluk yang sempurna.
3.2
Bentuk Artificial Intellegence
Bentuk
AI terbagi dalam beberapa aspek panca indra dan dalam bentuk replica manusia,
hal ini dikarenakan faktor manusia yang masih terbatas kemampuannya.
Bentuk-bentuk AI adalah sebagai berikut.
- Sistem Visual : teknologi grafik atau
visual lain yang terdapat pada komputer
- Sistem Suara : suara (voice) yang diubah
dalam bentuk digital
- Sistem Robotika : replica manusia
- SIstem Network : mempermudah aktivitas
manusia dalam kehidupan sehari-hari
3.3
SIstem Pakar
Sistem pakar adalah gabungan
teoritis dan aturan-aturan pemecahan masalah yang dikombinasikan untuk
menghadapi persoalan yang ada. Ciri dari sistem ini adalah sangat bergantung
pada keahlian manusia yang dijadikan pakar/pusatnya, sehingga penyusunan
strategi sesuai dengan sistem pakarnya. Jadi ahli tersebut sangat bertanggung
jawab akan sistem pakar. Perbedaan Expert System dan komputerisasi adalah
sebagai berikut.
A. Expert
System :
Memproses
pengetahuan
Yang
diolah data kualitatif
Memprioritaskan
efektivitas (menentukan metode yang benar)
B. Sistem
lain :
-
Memproses data
Yang
diolah data kuantitatif
Memprioritaskan
efisiensi (melakukan dengan benar)
Expert
system terdiri dari beberapa proses, antara lain :
1.
Interpretasi
2.
Prediksi
3.
diagnose
4.
desain/model
5.
perencanaan
6.
memonitor
7. mencari
penyebab kesalahan secara spesifik
8.
memperbaiki kesalahan
9.
perintah
10.
mengawasi
Written by : Fadhilah Luthfi