Agustus, Membakar Semangat bukan Membakar Manusia!
05.59.00
Ahad
kemarin ada sebuah kejadian tragis yang menimpa suami Ibu Jubaidah yakni Bapak
Muhammad Al-Zahra alias Pak Zoya. Kronologis singkatnya yang saya tahu adalah ketika
Pak Zoya yang kesehariannya bekerja sebagai service alat-alat elektronik ini
rehat di sebuah musholla di daerah Bekasi untuk menunaikan sholat ashar.
Rezekinya hari itu, beliau mendapatkan sebuah amplifier yang akan dibawanya
untuk diservis. Buat yang belum tahu amplifier, amplifier itu adalah penguat
daya yang ada di mesin audio supaya bias menghasilkan suara yang keras untuk
dikeluarkan lewat loudspeaker, nah jadi semacam mesinnya gitulah. Selepas
sholat ashar, beliau diteriaki maling karena yang orang lihat adalah amplifier
yang ditinggalnya di motor itu adalah amplifier milik musholla. Pak Soya pun
berlari karena kerumunan warga yang semakin ramai. Akhirnya Pak Soya tertangkap
dan disiram minyak tanah/bensin lalu beliau DIBAKAR. Astaghfirullah…
Melihat
kejadian ini, terlepas dari mana yang benar dan salah, kelakuan seperti ini
sangat tidak patut untuk dilakukan. Belum ada sidang pengadilan apakah Pak Soya
terbukti bersalah saat dibakarnya jazad Pak Soya. Begitu sadisnya masyarakat era
sekarang dimana mereka tidak dapat menahan hawa nafsunya hingga tega membakar
manusia. Jika bersalah pun, tak pantas Pak Soya dibakar. Kabarnya Ibu Jubaidah
juga sudah melapor ke pihak kepolisian atas musibah yang menimpa keluarganya.
Apalagi kondisi Ibu Jubaidah saat ini sedang hamil 6 bulan dan anaknya masih
berumur 4 tahun. Terharu.
Semoga
Masyarakat Indonesia berbenah diri, tunjukkan kita yang musyawarah, kita yang
santun, kita yang kekeluargaan. Mengingat ini bulan agustus, bulan dimana para
pahlawan dahulu berjuang sampai mati demi menegakkan bangsa yang besar ini.
Jangan justru mengisi bulan kemerdekaan dengan menghakimi saudara sendiri dan
di tanah kelahirannya sendiri pula. Inikah penjajahan? Merdeka kah?
Thanks for reading :)
Written
by : Fadhilah Luthfi
0 komentar