Youtube atau TV Analog ?

06.35.00

Youtube. Situs yg identik dengan subscribers, views, dan uang. Setelah aku cek, situs buatan Steve Chen, Chad Hurley, dan Jawed Karim telah menjadi runner up, sebagai situs yg paling sering dikunjungi oleh pengguna internet di seluruh dunia versi Alexa.


Meskipun pada kenyataannya televisi masih dianggap sebagai media elektronik yang disukai masyarakat, namun menurutku konten yang dihasilkan dari situs youtube juga tidak kalah saing dengan acara-acara yang ada di televisi. Apalagi jika menengok cara youtuber sekarang untuk membuat sebuah video, sangat perlu diapresiasi. Mereka betul betul memperhitungkan detail video yang akan dihasilkan. Mereka layaknya punya acara sendiri.



Kenapa Youtube?

Pertama, situs ini memudahkan penggunanya untuk mencari channel sesuai yang diinginkan, baik musik, komedi, olahraga, berita, tutorial, dan masih banyak lagi. Selain itu, kita mampu mengulang videonya untuk ditonton lagi kapan pun, kita bisa pause, dan bisa juga mengulang bagian yang sempat terlewat. Walaupun problem kecil, tapi menurutku hal semacam itu mengaruhi kenyamanan. Jika televisi tidak, malah kadang kebiasaan ingin ngulang kejadian beberapa detik lalu, mencetin tombol depan tv, padahal tidak ada. Televisi juga jarang menampilkan rekaman ulang dari suatu acara, paling cuma acara-acara besar. Kalau ketinggalan bagaimana? Youtube lah jawabannya.

Kedua, bisa lebih fokus pada youtuber yang kita suka. Kita bisa menonton karyanya kapan saja, sesuai waktu uploadnya. Lewat youtube, kita bisa mengetahui para youtuber bebas beragumen bebas mengutarakan pikiran mereka mengenai satu topik. Waktunya pun bebas mereka tentukan. Namun, video yang tidak mengandung unsur porno dan sara harus tetap dijunjung tinggi. Karena kita tahu, youtube bukan tontonan khusus untuk kalangan tertentu, youtube is freedom. Anak-anak yang masih happy dengan "Dunia Tanpa Masalah", sangat mungkin sekali mengaksesnya. Ada beberapa youtuber yang nurut dan banyak juga video porno dimana-mana, baik yang berlatar belakang video musik ataupun yang benar-benar vulgar. Menurut survey, aku pernah dengar hasil pencarian tertinggi youtube di Indonesa adalah pencarian video porno. Maka dari itu, kita harus cerdas pakai youtube guys.

Ketiga, ajang berdiskusi. Kita bisa kritik sesuai sudut pandang kita, kita bisa kasih saran, jangan kasih kata-kata yang tidak ada bobotnya. Youtube sarana kita untuk menilai sebuah karya orang lain. Kalo bisa cuma ngata-ngatain, itu tidak lebih dari orang yang iri. Manfaatkan media diskusi seperti itu agar cara menyampaikan gagasan kita lebih baik di kemudian hari. Toh, para youtuber di akhir video pasti meminta kalian untuk memberi komen. Mereka pasti senang karna komenan kalian merupakan bentuk apresiasi dan jika komen menarik pasti akan dijadikan bahan pertimbangan oleh mereka. Ajang berdiskusi bukan hanya youtube, masih banyak banget media lainnya di internet, misal blog. Blog menurutku adalah media yang paling cocok untuk bertukar informasi, bertukar pemikiran satu sama lain. Selain itu sosmed, seperti twitter, facebook, line, instagram, dan sosial media lainnya juga sangat membantu untuk mengungkapkan pendapat kita.

Anyway, youtube adalah ladangnya duit. Beberapa youtuber mendapatkan uang jutaan rupiah per bulan dari youtube. Ini membuat banyak sekali orang terinspirasi untuk membuat channel youtube. Atau... cuma ikut-ikutan. Lantas, kalau bikin youtube pasti dapat duit? Jawabannya mungkin. Kalau benar-benar niat. Tidak sedikit orang yang bikin youtube cuma ngikuti trend. Materi tidak jelas, tidak ada bobot sama sekali, ngarepin banyak subscriber. Dan yang banyak terjadi mereka "youtuber bawang" adalah bingung mau ngomong apa... Itulah perbedaan yang kontras antara yang kerja keras dan yang tidak. Mereka tidak ada persiapan untuk membuat video, mereka tidak punya script. Tinggal record, edit sedikit dan upload. Lain cerita jika artis dan orang-orang terkenal, mereka sudah mempunyai kesuksesan yang mereka mulai dari nol, kebanyakan youtube mereka gunakan sebagai media mendekatkan diri dengan fans, atau mungkin ingin berbagi cerita keseharian lewat sebuah video log (vlog).

Nah, jadi kamu pilih mana, youtube atau TV Analog? Coba tulis di kolom komentar ya dan jangan lupa kasih alasan mu. Thanks for reading ;)

- Written By Fadhilah Luthfi - 

You Might Also Like

0 komentar